Kamis, 16 September 2010

Misteri Samudera Raksasa di Bawah Laut Asia


Data diambil dari catatan dalam gelombang yang dihasilkan oleh setiap kejadian gempa bumi.
VIVAnews - Peneliti menemukan samudera raksasa di bawah perut bumi Asia bagian timur. Mengapa disebut raksasa, volumenya diduga mencapai Samudera Arktika, atau sekitar 14 juta kilometer persegi.

Seperti dilansir livescience.com, penemuan itu ditandai dalam bentuk sebuah bagian besar volume air yang ditemukan di bagian mantel atau lapisan Bumi.

Si penemu adalah Michael Wysession, seismologis dari Washington University, St Louis dan mantan mahasiswanya, Jesse Lawrence, yang kini mengambil studi di University of California, San Diego.

Temuan tiga tahun lalu itu akan dipublikasikan dalam monografi di jurnal American Geophysical Union. Temuan itu berasal dari pengamatan seismograms.

Data diambil dari catatan dalam gelombang yang dihasilkan berulang kali terjadinya gempa bumi. Titik-titik itu dikumpulkan dari instrumen yang tersebar di seluruh planet ini.

Keduanya melihat ada sebuah wilayah di bawah Asia yang dapat meredam gelombang seismik. Akibatnya, gelombang seismik itu menjadi "menipis" dan juga membuat getaran semakin lama semakin turun sedikit demi sedikit.
"Air sedikit memperlambat kecepatan gelombang," Wysession menjelaskan.
Pada prediksi penghitungan sebelumnya berlaku, jika lempengan dingin dari dasar laut itu tenggelam ribuan mil ke lapisan bumi, maka suhu panas akan menyebabkan air yang tersimpan di dalam batu menguap keluar.

"Itulah yang kami tunjukkan di sini," kata Wysession. "Air di dalam batu turun dan tenggelam dari lempengan. Itu cukup dingin, tapi semakin dalam semakin panas hingga akhirnya batu itu menjadi tidak stabil dan kehilangan air."

Meskipun mereka tampak padat, komposisi dari beberapa batuan dasar laut itu mencapai sekitar 15 persen air. "Molekul air sebenarnya terjebak dalam struktur mineral batu," Wysession menjelaskan. "Ini seperti tanah liat. "

Para peneliti memperkirakan bahwa di atas kadar 0,1 persen dari batu yang tenggelam ke dalam mantel bumi itu adalah air.
ismoko.widjaya@vivanews.com

'Sungai Es' Ditemukan di Asteroid


VIVAnews - Pertama kalinya, cairan aliran dari es seperti sungai ditemukan di permukaan asteroid atau planet kecil. Penemuan ini diharapkan bisa membantu memberikan pencerahan asal mula lautan di planet Bumi.

Seperti dilansir livescience.com, Kamis 29 April 2010, dua tim peneliti independen mengidentifikasi asteroid itu dan diberi nama 24 Themis.

Sebuah batuan besar meluncur dengan kecepatan tinggi di angkasa menyerupai sabuk di asteroid. Asteroid itu terletak di antara Mars dan Jupiter. Asteroid dilapisi partikel seperti lapisan embun yang membeku.

Tidak hanya itu, peneliti asteroid juga berisi material organik termasuk molekul-molekul yang menunjang kehidupan. Tetapi, para peneliti belum menemukan bukti lain kehidupan itu sendiri di asteroid. Juga, kehidupan lain di jagat raya ini selain di Bumi.

Komet, 'benda langit berekor' juga diketahui memiliki unsur air di dalamnya. Tidak aneh kalau komet berunsur air, karena memang biasanya berlokasi jauh dari pusat tata surya, matahari.

Tetapi, adalah hal yang aneh bila asteroid yang berlokasi tak jauh dari matahari itu, memiliki unsur air. Anehnya lagi, unsur air di asteroid itu tidak menguap karena panasnya matahari.

Ceres, hingga saat ini masih diklaim sebagai asteroid terbesar di jagat raya. Diperkirakan, kandungan air dalam asteroid 'Ceres' merupakan yang terbesar di antara asteroid lain.

Tetapi, ilmuwan memperkirakan kandungan air dalam bentuk beku di asteroid itu masih tersimpan di bawah permukaan. Ini berbeda dengan asteroid 24 Themis, yang berada di permukaan. Kandungan air di permukaan asteroid 24 Themis itu diperkirakan tersebar seluas sekitar 198 kilometer.
"Ini adalah pertama kalinya kami benar-benar melihat es. Secara harfiah adalah H20 di asteroid," kata pimpinan peneliti, Andrew Rivkin dari Johns Hopkins University. (hs)

Lubang Raksasa Guatemala


VIVAnews - Badai tropis Agatha yang menerjang ibukota Guatemala akhir pekan lalu menghadirkan sebuah lubang raksasa, nyaris membentuk satu lingkaran penuh. Lubang itu berdiameter 20 meter dan berkedalaman hampir 30 meter. Lubang tersebut menganga di sebuah perempatan jalan di Guatemala City.

Warga di sekitar perempatan jalan itu mengungsi ke kawasan terdekat. Namun, para ahli geologi terus berdatangan. Geologis mengatakan, bentuk sirkular yang terbentuk itu menyerupai bentuk gua bawah tanah. Namun, apa penyebab sesungguhnya hingga terbentuk lubang tersebut masih menjadi misteri.

"Saya pastikan ini bukan sebuah patahan geologis, dan bukan produk dari sebuah gempa bumi," kata David Monterroso, insinyur geofisika dari National Disaster Management Agency. "Itu yang baru kami ketahui," lanjut Monterroso, Selasa, 1 Juni 2010.

Lubang tersebut terbentuk Sabtu pekan lalu dan "memakan" sebuah pabrik pakaian. Lokasi lubang baru itu terletak dua kilometer dari lubang serupa yang terbentuk tiga tahun lalu. Lubang yang tercipta pada 2007 menewaskan tiga orang dan menelan beberapa rumah di kawasan yang sama.

Penduduk sekitar lokasi mengatakan bahwa merupakan suatu keajaiban para pekerja pabrik tidak tewas. "Mereka beruntung," kata seorang warga Honora Oliva said. "Mereka pulang pukul 6 sore, satu jam sebelum permukaan bumi terbuka," lanjut Oliva.

Satpam pabrik juga beruntung karena dia telah meninggalkan pabrik untuk pulang ke rumahnya yang terkena banjir akibat hujan lebat yang dibawa badai Agatha. Badai yang menerjang Amerika Tengah tersebut menewaskan sedikitnya 180 orang. Beberapa warga yakin kalau satu atau dua orang telah hilang, tetapi otoritas mengatakan tidak ada korban tewas dilaporkan. (Associated Press)
• VIVAnews

Kala Cemeti


VIVAnews - Sungguh kaya keanekaragaman hayati di Indonesia. Ini terbukti dengan makin banyaknya penemuan hewan jenis baru di Nusantara. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan The Nature Concervancy (TNC) menemukan empat jenis baru binatang Kala Cemeti dari gua-gua di Sangkulirang, Kalimantan Timur dan Pegunungan Muller, Kalimantan Tengah.

Penemuan baru tersebut dilaporkan peneliti zoologi LIPI Cahyo Rahmadi, peneliti Australia Dr. M.S. Harvey, dan Dr. J. Kojima dari Jepang dalam publikasi di jurnal taksonomi Zootaxa2612 pada 15 September 2010.
Kala Cemeti merupakan salah satu kelompok hewan Arachnida yang mempunyai bentuk menyeramkan, mirip monster yang hidup dalam kegelapan.
Empat jenis baru Kala Cemeti berasa dari suku Charinidae, bangsa Amblypygi, kelas Arachnida.

Jenis pertama adalah Sarax yayukae, yang namanya didedikasikan untuk Prof. Dr. Yayuk R. Suhardjono atas peran pentingnya selama ekspedisi di Muller dan Sangkulirang. Termasuk, sebagai penghargaan untuk sumbangsihnya di bidang pengetahuan biologi gua.

"Sarax yayukae ditemukan di gua di Tumbang Topus, Murung Raya, Kalimantan Tengah, TN Bukit Raya-Bukit Baka, Kalimantan Tengah, dan Pulau Manukan di seberang Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia," jelas Cahyo Rahmadi, dalam rilis yang diterima VIVAnews, Kamis, 16 September 2010.

Temuan kedua adalah Sarax cavernicola, yang diberi nama sesuai tempat hidupnya di dalam gua. "Jenis ini mempunyai karakteristik khas gua dengan mata yang mengecil, warna coklat pucat dan tungkai memanjang," jelas Cahyo.

Sarax cavernicola hanya ditemukan di dua lokasi di Sangkulirang, yakni Gua Ambulabung di Baai, Kutai Timur, dan beberapa gua di daerah Marang, Kelai, Kabupaten Berau.

Jenis ketiga adalah Sarax mardua, yang dinamai berdasarkan lokasi penemuannya di Gua Mardua di Pengadan, Kutai Timur. Jenis ini juga khas, memiliki tungkai yang memanjang.

"Jenis ini hanya ditemukan di satu gua yang terletak di bukit karst yang terisolasi di daerah Pengada," kata Cahyo.
Jenis keempat, Sarax sangkulirangensis, ditemukan di tiga lokasi berbeda yakni Tabalar, Pengadan, dan Danau Tebo. Jenis ini berbeda dengan jenis sebelumnya karena relatif belum beradaptasi dengan gua. Matanya relatif besar dan warna hijau kegelapan. "Nama jenis diambil berdasarkan nama formasi karsnya," jelas Cahyo.
Empat jenis baru Kala Cemeti dari marga Sarax memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Panjang tubuh antara 6-16 mm. Tubuh dilengkapi capit dengan duri tajam. Sepasang kaki paling depan termodifikasi menjadi antena. Binatang itu berjalan dengan tiga pasang kaki, tak seperti lazimnya laba-laba yang berjalan dengan empat pasang kaki.

Di dunia ada sekitar 150 jenis Kala Cemeti yang terdiri dari 17 marga dalam lima suku. "Sekitar 14 jenis merupakan anggota marga Sarax yang hanya ditemukan di India, Asia Tenggara, sampai Papua dan Kepulauan Solomon," jelas Cahyo.

Apa itu Kala Cemeti?
Seperti ditulis Cahyo Rahmadi blog LIPI, Kala Cemeti memiliki nama latin Amblypygi atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan whip-spider atau tailess whip-scorpions.
Memiliki tubuh yang pipih dengan capit berduri yang tajam, ditambah kaki depan yang memanjang seperti antena, dan tiga pasang kaki untuk berjalan, menambah kesan seakan Kala Cemeti merupakan hewan beracun yang berbahaya.

Namun, semua kesan itu tidaklah benar. Kala Cemeti merupakan salah satu kelompok hewan yang tidak beracun. Penampilannya yang seram tidak menggambarkan bahaya yang sesungguhnya.

Kala Cemeti merupakan salah satu kelompok Arachnida yang cukup tua ditemukan dalam bentuk fosil. Beberapa bagian tungkai dan serpihan kulit keras diyakini pernah ditemukan dari jaman pertengahan Devonian atau sekitar 385-392 juta tahun lalu.

Kala Cemeti sempat muncul dalam film Harry Potter terutama sekuel Harry Potter and the Goblet of Fire. (kd)

Jumat, 03 September 2010

22 Tahun Lalu, Hawking "Nyaris" Akui Tuhan


VIVAnews - Fisikawan kondang asal Inggris, Stephen Hawking, menilai bahwa Tuhan tidak menciptakan alam semesta. Melalui buku barunya yang akan terbit pekan depan, "The Grand Design," Hawking mementahkan keyakinan Isaac Newton - dan kemungkinan pandangan Hawking sendiri - bahwa jagat raya termasuk Bumi bisa jadi akibat campur tangan ilahi.

Dalam ringkasan buku yang pertama kali diterbitkan harian Inggris, The Times, Hawking menantang teori Newton bahwa alam semesta pastinya didesain oleh Tuhan karena tidak mungkin muncul dari fenomena chaos.

"Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan mencipta dirinya sendiri," tulis Hawking. "Kreasi yang spontan merupakan alasan ada sesuatu ketimbang tiada, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada," lanjut Hawking, yang mengalami kelumpuhan sehingga terus duduk di kursi roda khusus.

"Itulah sebabnya hal-hal yang terjadi secara kebetulan pada tata surya kita - seperti satu matahari, kombinasi yang beruntung atas jarak Bumi - Matahari dan massa surya - kurang menakjubkan dan kurang meyakinkan ketimbang bukti bahwa Bumi didesain hanya untuk menyenangkan kehidupan manusia," tulis Hawking.

"Faktanya bahwa kita sebagai umat manusia - yang merupakan kumpulan belaka partikel-partikel alam fundamental - telah mampu memahami hukum-hukum yang mengatur kita dan alam semesta kita adalah kemenangan yang luar biasa," tulis Hawking dalam ringkasan buku barunya, yang akan terbit 9 September mendatang.
Menurut laman harian The Guardian, keyakinan Hakwing atas penciptaan tata surya itu berdasarkan pada pengembangan teori rangkaian yang disebut M-theory. "M-theory merupakan teori padu yang dicari-cari oleh Albert Einstein," kata Hawking. Dalam bukunya yang terbaru, Hawking bekerja sama dengan fisikawan Amerika, Leonard Mlodinow
Menurut Hawking, dalil Newton pertama kali mendapat hantaman pada 1992. Berdasarkan observasi saat itu, tampak bahwa sebuah planet mengorbit pada suatu bintang dan bukan matahari pada tata surya kita.

Namun, dalam buku barunya itu, Hawking juga seolah pandangan yang pernah dia kemukakan. Dalam buku "A Brief History of Time" yang terbit pada 1988, ilmuwan berusia 68 tahun itu tampaknya menerima peran Tuhan dalam penciptaan jagad raya. "Bila kita menemukan suatu teori yang komplit, maka akan menjadi puncak kemenangan bagi manusia - dan saat itulah kita harus tahu benak Tuhan."
• VIVAnews
http://dunia.vivanews.com/news/read/175798-22-tahun-lalu--hawking--nyaris--akui-tuhan

Bagi Hawking, Dalil Ilmiah adalah "Tuhan"


VIVAnews - Teori fisikawan terkemuka, Stephen Hawking, bahwa Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan penciptaan alam semesta telah mengundang reaksi keras dari kaum rohaniwan di Inggris. Menurut mereka, teori Hawking itu tidak bisa diterima sebagai kebenaran apalagi sampai mengusik keimanan orang lain.

Kepala Gereja Kristen Anglikan, Rowan Williams, tidak bisa menerima argumen Hawking bahwa alam semesta bisa tercipta tanpa campur tangan Tuhan. Menurut Williams, manusia sejak dahulu percaya bahwa Tuhan menciptakan semesta.

"Percaya kepada Tuhan bukan sekadar mengisi kekosongan dalam menjelaskan bagaimana suatu hal terkait dengan hal lain di dalam alam semesta," kata Williams dalam majalah "Eureka" terbitan harian The Times.

"Kepercayaan itulah yang menjelaskan bahwa ada suatu unsur yang pintar dan hidup dimana segala sesuatu pada akhirnya bergantung pada keberadaannya," lanjut Williams yang komentarnya juga dikutip laman harian The Telegraph, Jumat 3 September 2010.

"Ilmu fisika dengan sendirinya tidak akan menjawab pertanyaan mengapa ada ketimbang tiada," lanjut Williams. Dia mengritik pernyataan Hawking bahwa,"Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan tercipta sendiri."

Williams pun tidak habis pikir dengan pernyataan ilmuwan berusia 68 tahun itu bahwa "Kreasi yang spontan merupakan alasan mengapa ada ketimbang tiada, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada."

Selain Williams, kritik juga muncul dari pemuka agama lain, seperti Pemimpin Gereja Katolik Roma di Inggris, Lord Sacks, dan Ibrahim Mogra, Ketua Dewan Muslim Inggris. Kepada The Times, Lord Sacks menilai bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu penjelasan, sedangkan agama adalah menyangkut tafsiran.
Melalui buku barunya yang akan terbit 9 September mendatang, "The Grand Design," Hawking mementahkan keyakinan Isaac Newton - dan juga pandangan Hawking sendiri - bahwa jagat raya termasuk Bumi terbentuk akibat campur tangan ilahi.

Dalam ringkasan buku yang pertama kali diterbitkan harian Inggris, The Times, Hawking menantang teori Newton bahwa alam semesta pastinya didesain oleh Tuhan karena tidak mungkin muncul dari fenomena chaos. Buku terbaru itu ditulis Hawking bersama fisikawan Amerika, Leonard Mlodinow.

Bukan kali ini saja Hawking mengesampingkan konsep Tuhan dalam mengemukakan teorinya. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris, Channel 4, Juni lalu, Hawking mengaku tidak percaya bahwa ada Tuhan secara "personal."

"Pertanyaannya adalah, apakah demikian caranya alam semesta mulai dipilih oleh Tuhan bagi alasan-alasan yang kita tidak bisa pahami, atau apakah itu ditentukan oleh suatu dalil ilmiah?" Saya percaya yang kedua," kata Hawking saat itu dalam program acara "Genius of Britain."

"Bila kalian mau, kalian bisa menyebut dalil-dalil ilmiah itu 'Tuhan.' Namun bukan seperti suatu Tuhan yang personal yang bisa kalian temui dan kalian tanya," lanjut Hawking.

G.Sinabung Meletus


VIVAnews - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus lagi. Letusan ini dilaporkan lebih kecil dari letusan terbesar pagi tadi.

"Meletus pukul 17.59," kata Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial, Andi Arief, dalam akun twitter-nya, Jumat 3 September 2010.

Menurut Andi Arief, Gunung Sinabung belum lama meletus. Kendati demikian, laporan yang diterima Andi Arief, besarnya letusan tidak sebesar pagi tadi. "Intensitas letusan lebih kecil dibanding tadi pagi," kata dia.

Pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB, gunung yang terakhir meletus pada 1600 itu kembali mengeluarkan letusan. Letusan pagi tadi merupakan yang terkuat sejak gunung ini pertama kali meletus pada 29 Agustus 2010.

"Letusan ini mengeluarkan asap hitam yang cukup tebal. Suara gemuruh dan getarannya terdengar dan terasa hingga radius 8 kilometer," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Surono saat dihubungi VIVAnews.com pagi tadi.

Bahkan, kata Surono, semburan abu mencapai ketinggian 3.000 meter, lebih besar dari yang sebelumnya hanya 2.000 meter.

Tetapi Surono memprediksi letusan akan berakhir seiring keluarnya letusan terbesar. "Biasanya yang terbesar itu akan mengakhiri letusan. Saya harapkan demikian," ujarnya. (art) http://nasional.vivanews.com/news/read/175929-gunung-sinabung-meletus-lagi

Politik Dalam Negeri


VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengawasi pembangunan gedung baru DPR, bila pembangun akan tetap dilaksanakan.

Menurut Sekretaris Fraksi Hanura, Syarifuddin Sudding, bila tidak ingin terjadi kontroversi, KPK diminta ikut mengawasi pembangunan gedung.

"Saya minta ke KPK untuk mengawasi. Bila dilanjutkan jangan sampai ada penyimpangan yang terjadi," kata Sudding di DPR RI, Jakarta, Jumat 3 September 2010.

Partai Hanura pada prinsipnya menolak rencana pembangunan gedung itu karena sifatnya belum mendesak dan masih cukup layak digunakan.

Pembangunan akan terkesan seperti berfoya-foya. Pertimbangan lain menurut Sudding, karena masih banyak masyarakat masih berada dalam kondisi kemiskinan. "Kami menolak dan itu keputusan fraksi," kata Sudding.

Menurutnya, akan lebih baik apabila anggaran sebesar itu dialokasikan pada pembanguanan infrastruktur di daerah yang masih tertinggal. Meski tanpa fasilitas mewah, menurut Sudding, anggota DPR semestinya tetap bisa bekerja.

"Kinerja DPR tidak harus karena fasilitas, kita masih bisa kerja tanpa fasilitas semewah," kata Sudding. (umi) http://nasional.vivanews.com/news/read/175932-kpk-diminta-awasi-pembangunan-gedung-dpr

Politik Dalam Negeri

VIVAnews - Sejumlah fasilitas baru akan dibangun di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat yang menghabiskan dana sekitar Rp 1,6 triliun. Gedung pendukung kinerja anggota Dewan itu diharapkan mengurangi sejumlah rapat-rapat yang digelar di luar gedung DPR.

"Kita harap semua rapat di luar gedung bisa pindah ke gedung baru. Kita punya lobi buat tamu, ada restoran yang representatif buat menerima tamu. Sehingga kita harapkan semua rapat di lakukan di sini," kata Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Pius Lustrilanang, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 1 September 2010.

Pius menegaskan, pembangunan gedung baru DPR memiliki dasar yang kuat dan tidak sekadar mengada-ada. Ruang yang ada dalam gedung baru nantinya bukan hanya akan digunakan anggota DPR saja, tetapi juga untuk digunakan bagi lima staf ahli dan satu asisten pribadi.

"Kita bangun gedung buat siapkan sistem pendukung anggota dewan," kata mantan aktivis korban penculikan yang kini menjadi anggota Fraksi Gerindra ini.

Mengenai dana yang dianggarkan bagi pembangunan gedung, Pius menyatakan akan berkisar Rp 1,6 triliun. Dia mengakui, awal penawaran dari kontraktor mencapai Rp 1,8 triliun.

Tetapi, setelah dibentuk Panitia Kerja yang menghitung pembangunan itu jumlahnya 'sedikit' berkurang. Setelah dihitung kebutuhan bagi pembangunan gedung itu oleh Panitia kerja, jumlah anggaran yang disepakati adalah Rp 1,6 triliun.

Angka itu belum ditambah Rp 500 juta dari sejumlah fasilitas pendukung lainnya, seperti sistem IT, keamanan gedung, furnitur, dan lain-lain. Total jenderal, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 1,6 triliun.

Anggaran itu sudah diajukan dan menunggu persetujuan dari Menteri Keuangan untuk beberapa persyaratan. Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang diajukan masih kurang lengkap.

"DIPA-nya masih ada bintangnya, masih ada persyaratan. Tapi semua sudah kita serahkan ke Menkeu," kata Pius.

Pius menyatakan bahwa pembangunan gedung baru DPR ini untuk memang dibutuhkan demi peningkatan kinerja dewan. "Kita bekerja sesuai perencanaan, buat rakyat, jangan dilihat gedung barunya, tapi peningkatan kinerja untuk ke depan," kata Pius. (umi)

• VIVAnews
http://politik.vivanews.com/news/read/174767-gedung-baru-pindahkan-rapat-di-luar-dpr

Kamis, 02 September 2010

Selayang pandang


Terimakasih telah mengunjungi Blog "StandCoal Indonesia" dengan wacana saling memberikan informasi kepada rekan-rekan dinamis seluruh Nusantara RI. Landasan penulisan Blog ini bertujuan untuk mengumpulkan semua informasi-informasi baik sosial, politik, budaya dan ilmupengetahuan yang bisa menambah wawasan yang selama ini belum kita ketahui maupun yang ketinggalan informasi.

Setiap informasi yang di muat dalam Blog ini akan mencantumkan setiap narasumber yang bertanggung jawab akan setiap isi informasi yang ada. jika dalam penulisan ditemukan adanya kekurang baik dari segi Ejaan dan Penulisan kata ataupun informasi yang kurang akurat, saya menerima tanggapan, kritikan, saran, bahkan teguran yang selayaknya demi kebaikan kita bersama dengan harapan kearifan rekan-rekan semualah yang bisa mewujudkan Blog ini akan sukses dimasa yang akan datang

Teriring ucapan terimaksih serta salam hormat saya semoga Blog "StandCoal Indonesia" bisa menjadi salah satu bagian Blog yang diterima oleh rekan-rekan semua dari sekian banyak Blog yang telah hadir terlebih dahulu (Senior Blogger)


TTD

(Parlindungan Hasibuan.ST)